3500 Lebih Warga Miskin Japah Terima BPNT

Verifikasi data penerima

Blora-TOP, Ratusan warga dari berbagai desa di wilayah Kecamatan Japah, mendatangi Kantor Kecamatan dengan membawa identitas diri, terdiri dari foto copy KTP Elektronik dan Kartu Keluarganya masing - masing. Tak ketinggalan Kepala Desa pun turut mendampingi warganya. Agar tidak mengalami kesulitan dalam mengurus kartu untuk bantuan pangan non tunai (BPNT) sebagai pengganti beras rastra, rencana diganti transfer dana sebesar Rp. 110.000 per bulan per penerima, untuk dibelanjakan kebutuhan pokok berupa beras dan telur, melalui e warong yang telah ditunjuk di masing - masing desa.

Di Japah 3500 lebih

Camat Japah, Minar Nari, mengungkapkan lebih dari 3500 penerima manfaat.

" Ini adalah penambahan dari beberapa warga yang belum memasukkan datanya, sebagai penerima, untuk diinput sebagai penerima kartu bantuan pangan non tunai nantinya, dan saya minta kadesnya menemani, biar warganya lebih mudah mengurus kalau didampingi kadesnya," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi terkait, kesiapan e-warong untuk melayani penerima BNPT, Camat Japah menjelaskan, bahwa telah ada 22 e-warong yang tersebar diseluruh Desa, bahkan ada yang memiliki 2 e-warong dalam satu desa.

Suplayer sudah siap

Disamping kesiapan e-warong yang ditunjuk, suplayer pun sudah siap untuk memasok barang yang dibutuhkan, yaitu beras dan telur, saat dikonfirmasi berapa jumlah suplayernya, Camat Japah mengaku tidak tahu siapa suplayernya, namun dia berharap, agar bisa mensuplai barang dengan kualitas yang baik.

" Kami berharap siapapun suplayernya, agar bisa memberikan kebutuhan warga dengan kualitas yang baik dan tepat waktu," tandasnya. (Rome)

Jembatan Putus di Ngawen, Lima desa Terisolir.

Akibat hujan deras yang menguyur wilayah blora  jawa tengah  beberapa hari trahkir menyebakan jembatan penghubung desa di kecamatan ngawen terputus di terjang arus air sungai canggah.
luapan sungai canggah yang berada di desa talokwohmojo kecamatan ngawen memutus jembatan penghubung desa. Arus air sungai yang begitu deras tak mampu ditahan bangunan jembatan.
Didik warga setempat mengatakan putusnya jembatan di akibatkan arus air sungai yang begitu deras yang menerjang jembatan.

“ kejadian jumat sore, saat itu hujan deras dan hingga memutus jembatan penghubung desa” Jelasnya senin (3/12/2018)
Menurutnya, putusnya jembatan sangat menghambat akes lalulintas warga mengingat jembatan tersebut merupakan jembatan utama bagi warga dalam beraktifitas.
“ ada lima desa yang tak bisa lewat dan harus berputas arah cukup jauh. Lima desa itu di antaranya desa karang tengah, sendangrejo, Sumberejo, gede, dan dukuh canggah tak bisa melintas” ungkapnya.
Didik menjelaskan, setiap hujan lebat sungai pasti banjir namun karena jembatan yang kecil membuat tidak kuat untuk menahan derasnya aliran air sungai.
“ setiap hujan deras pasti begitu, dulu pernah putus juga, tapi tahun ini putus lagi” Terangnya.
Sementara itu Suwaji warga lainnya mengatakan luapan sungai talokwohmojo  yang begitu deras tak mampu ditahan bangunan jembatan yang hanya mengandalkan pipa minyak dan sejumlah cor yang di tata diatas pipa. ambrolnya jembatan mencai panjang 10 meter dengan kedalaman lima meter.
“ tahun lalu ambrol di perbaiki sama pertamina namun hanya di perbaiki dengan di uruk saja tidak di buat jembatan yang lebih tinggi,” Ujarnya
Suwaji menjelaskan ambrolnya jembatan sangat mengangu aktivitas warga dan anak sekolah. jalur tersebut merupakan akses utama bagi warga untuk beraktifitas. saat ini warga terpaksa memutar arah hingga menempuh jarak cukup jauh , untuk sampai tujuan dengan melewati beberapa desa.
“ kasihan anak anak sekolah terlebih musim hujan seperti ini mereka sekolah harus putar arah” terangnya.
warga berharap pemerintah desa, pemerintah daerah maupun pertamina bisa segera memperbaiki jalan tersebut sehingga aktifitas warga tidak terhambat dan bisa lancar kembali.
“ karena jalur ini di gunakan perusahaan minyak PT Sarana GSS Trembul (SGT), jadi mungkin bisa di perbaiki secara bersama “ harapnya